Logo

Desa Nangela

Kabupaten Sukabumi

Home

Profil Desa

Infografis

Listing

IDM

Berita

Belanja

PPID

SIGAP: Langkah Kecil Masyarakat, Dampak Besar untuk Lingkungan

SIGAP: Langkah Kecil Masyarakat, Dampak Besar untuk Lingkungan

Invalid Date

Ditulis oleh Administrator

Dilihat 22 kali

SIGAP: Langkah Kecil Masyarakat, Dampak Besar untuk Lingkungan

SIGAP, atau Sanitasi dan Giat Pemilahan Sampah, merupakan salah satu dari lima program kerja utama dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT-Inovasi) yang dilaksanakan oleh mahasiswa IPB University di Desa Nangela, Kabupaten Sukabumi. Program ini dirancang sebagai respons terhadap permasalahan lingkungan yang cukup krusial, yakni persoalan sampah yang belum tertangani secara optimal.

Kegiatan SIGAP lahir dari kegelisahan mahasiswa terhadap masifnya kebiasaan pembuangan sampah sembarangan dan praktik pembakaran sampah yang terjadi hampir di setiap sudut desa. Sampah-sampah yang tidak terkelola ini menumpuk di halaman rumah, tepi jalan, dan lahan kosong, lalu dibakar sebagai solusi instan. Padahal, pembakaran sampah, terutama plastik dan limbah anorganik, berdampak buruk terhadap kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Polusi udara yang dihasilkan dari proses ini berkontribusi terhadap gangguan pernapasan, pencemaran lingkungan, dan dalam jangka panjang memperparah perubahan iklim.




Menyadari pentingnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, kelompok KKN mengawali program SIGAP dengan sosialisasi mengenai pentingnya pemilahan sampah. Sasaran utama dari kegiatan ini adalah kelompok ibu rumah tangga di Dusun Cadasmalang, yang dinilai memiliki peran strategis dalam mengelola limbah rumah tangga. Sosialisasi dilakukan secara interaktif, dengan penyampaian materi yang mudah dipahami, diselingi diskusi dan tanya-jawab agar peserta merasa terlibat aktif.

Tak berhenti pada teori, mahasiswa juga memberikan demonstrasi langsung pembuatan ecobrick, yaitu botol plastik bekas yang diisi padat dengan sampah plastik non-biodegradable, seperti bungkus makanan, kantong plastik, dan limbah anorganik kecil lainnya. Ecobrick ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif konstruksi seperti kursi taman, pembatas jalan, bahkan bangunan skala kecil. Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak melihat bahwa sampah plastik tidak hanya menjadi sumber masalah, tetapi juga bisa diubah menjadi solusi kreatif dan ramah lingkungan.

Selain pengolahan limbah anorganik, program SIGAP juga memberi perhatian pada pengelolaan sampah organik yang seringkali dibuang begitu saja. Mahasiswa memperkenalkan teknik pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga dengan menggunakan starter pupuk yang dicampur dengan limbah dapur, seperti sisa sayur, buah, dan nasi yang telah basi. Pupuk yang dihasilkan tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman pekarangan, mendukung ketahanan pangan rumah tangga, dan memperindah lingkungan sekitar.




Dalam proses pelaksanaan program, mahasiswa juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan dari hal-hal kecil, seperti memisahkan sampah sejak dari rumah dan tidak membakar limbah sembarangan. Melalui pendekatan edukatif yang komunikatif dan solutif, program SIGAP ingin membangun kesadaran kolektif bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten.

Respons masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak warga yang mengaku baru mengetahui tentang konsep ecobrick dan manfaat pupuk kompos yang bisa dibuat sendiri. Beberapa ibu rumah tangga bahkan menyatakan keinginan untuk melanjutkan praktik-praktik yang telah diajarkan, dan berencana untuk melibatkan tetangga mereka agar kegiatan ini bisa berkembang secara lebih luas.

Dengan adanya program SIGAP, diharapkan masyarakat Desa Nangela dapat menjadi lebih mandiri dan sadar lingkungan, serta mampu mengelola sampah rumah tangga secara bijak dan berkelanjutan. Meskipun masa pengabdian mahasiswa akan berakhir, dampak dari kegiatan ini diharapkan bisa terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Menjaga lingkungan bukanlah tugas satu orang saja, melainkan tanggung jawab bersama demi masa depan yang lebih bersih, sehat, dan lestari.



Bagikan:

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Logo

Desa Nangela

Kecamatan Tegal Buleud

Kabupaten Sukabumi

Provinsi Jawa Barat

© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia